Selasa, 30 Juli 2024

pengertian ilmu yg bermanfat

 Oleh

Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه الله


Di dalam Al-Qur-an terkadang Allah Ta’ala menyebutkan ilmu pada kedudukan yang terpuji, yaitu ilmu yang bermanfaat. Dan terkadang Dia menyebutkan ilmu pada kedudukan yang tercela, yaitu ilmu yang tidak bermanfaat.


Adapun yang pertama, seperti firman Allah Ta’ala,


قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ 


“… Katakanlah: ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’…” [Az-Zumar/39: 9]


Firman Allah Ta’ala,


شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ


“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) me-lainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [Ali ‘Imran/3: 18]


Firman Allah Ta’ala,


وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا


“… Dan katakanlah: ‘Ya Rabb-ku, tambahkanlah ilmu kepadaku.’” [Thaahaa/20:114]


Firman Allah Ta’ala,


إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ


“… Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama.” [Faathir/35: 28]


Firman Allah Ta’ala tentang kisah Adam dan pelajaran yang didapatkannya dari Allah tentang nama-nama segala sesuatu, dan memberitahukannya kepada para Malaikat. Para Malaikat pun berkata,


سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ


“Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguh-nya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha-bijaksana.’” [Al-Baqarah/2:32]


Dan firman Allah Ta’ala mengenai kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidhir. Nabi Musa berkata kepadanya,


هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا


“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?’” [Al-Kahfi/18: 66]


Ini semua adalah ilmu yang bermanfaat.


Dan terkadang Allah Ta’ala mengabarkan keadaan suatu kaum yang diberikan ilmu, namun ilmu yang ada pada mereka tidak bermanfaat. Ini adalah ilmu yang bermanfaat pada hakikatnya, namun pemiliknya tidak mengambil manfaat dari ilmunya itu. Allah Ta’ala berfirman,


مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ


“Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” [Al-Jumu’ah/62: 5]


Adapun ilmu yang Allah Ta’ala sebutkan pada kedudukan tercela, yaitu ilmu sihir seperti firman-Nya,


وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ


“… Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat. Dan sungguh mereka sudah tahu barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh sangat buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka mengetahui.” [Al-Baqarah/2:102]


Dan firman Allah Ta’ala,


يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ


“Mereka hanya mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” [Ar-Ruum/30:7]


Karena itulah As-Sunnah membagi ilmu menjadi ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat, juga menganjurkan untuk berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat dan memohon kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat.[1]


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu adalah apa yang dibangun di atas dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Terkadang ada ilmu yang tidak berasal dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tetapi dalam urusan duniawi, seperti ilmu kedokteran, ilmu hitung, ilmu pertanian, dan ilmu perdagangan.”[2]


Imam Ibnu Rajab (wafat th. 795 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal. Pertama, mengenal Allah Ta’ala dan segala apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang mulia, dan perbuatan-perbuatan yang agung. Hal ini mengharuskan adanya pengagungan, rasa takut, cinta, harap, dan tawakkal kepada Allah serta ridha terhadap takdir dan sabar atas segala musibah yang Allah Ta’ala berikan. Kedua, mengetahui segala apa yang diridhai dan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir dan bathin serta ucapan. Hal ini mengharuskan orang yang mengetahuinya untuk bersegera melakukan segala apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya. Apabila ilmu itu menghasilkan hal ini bagi pemiliknya, maka inilah ilmu yang bermanfaat. Kapan saja ilmu itu bermanfaat dan menancap di dalam hati, maka sungguh, hati itu akan merasa khusyu’, takut, tunduk, mencintai dan mengagungkan Allah ‘Azza wa Jalla, jiwa merasa cukup dan puas dengan sedikit yang halal dari dunia dan merasa kenyang dengannya sehingga hal itu menjadikannya qana’ah dan zuhud di dunia.”[3]


Baca Juga  Antara Sabar Dan Ilmu

Imam Mujahid bin Jabr (wafat th. 104 H) rahimahullaah mengatakan, “Orang yang faqih adalah orang yang takut kepada Allah Ta’ala meskipun ilmunya sedikit. Dan orang yang bodoh adalah orang yang berbuat durhaka kepada Allah Ta’ala meskipun ilmu-nya banyak.”[4]


Perkataan beliau rahimahullaah menunjukkan bahwa ada orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya, namun ilmu tersebut tidak bermanfaat bagi orang tersebut karena tidak membawanya kepada ketaatan kepada Allah Ta’ala.


Imam Ibnu Rajab (wafat th. 795 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu yang paling utama adalah ilmu tafsir Al-Qur-an, penjelasan makna hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan pembahasan tentang masalah halal dan haram yang diriwayatkan dari para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, dan para imam ter-kemuka yang mengikuti jejak mereka…”[5]


Imam al-Auza’i (wafat th. 157 H) rahimahullaah ber-kata, “Ilmu itu apa yang dibawa dari para Shahabat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, adapun yang datang dari selain mereka bukanlah ilmu.”[6]


Beliau juga mengatakan, “Ilmu yang paling utama adalah ilmu tafsir Al-Qur-an, penjelasan makna hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan pembahasan tentang masalah halal dan haram yang diriwayatkan dari para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, dan para imam terkemuka yang mengikuti jejak mereka…”[7]


Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i rahimahullaah mengatakan,


كُلُّ الْعُلُوْمِ سِوَى الْقُرْآنِ مَشْغَلَةٌ،


                   إِلَّا الْـحَدِيْثَ وَإِلَّا الْفِقْهَ فِي الدِّيْنِ،


اَلْعِلْمُ مَا كَانَ فِيْهِ قَالَ حَدَّثَنَا،


                   وَمَا سِوَى ذَاكَ وَسْوَاسُ الشَّيَاطِيْنِ.


Seluruh ilmu selain Al-Qur-an hanyalah menyibukkan,

 kecuali ilmu hadits dan fiqih dalam rangka mendalami

ilmu agama.


Ilmu adalah yang tercantum di dalamnya: ‘Qaalaa, had-datsanaa (telah menyampaikan hadits kepada kami)’.


 Adapun selain itu hanyalah waswas (bisikan) syaitan.[8]


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan kepada kita mengenai orang yang faham tentang agama Allah Ta’ala, ia memperoleh manfaat dari ilmunya dan memberikan manfaat kepada orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan perumpamaan orang yang tidak menaruh perhatian pada ilmu agama, dengan kelalaiannya itu mereka menjadi orang yang merugi dan bangkrut.


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ مِنَ الْـهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيْرِ أَصَابَ


أَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْـمَاءَ فَأَنْبَتَتِ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيْرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْـمَاءَ فَنَفَعَ اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوْا وَسَقَوْا وَزَرَعُوْا وَأَصَابَ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيْعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِيْ دِيْنِ اللهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَـمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَـمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ.


“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya laksana hujan deras yang menimpa tanah. Di antara tanah itu ada yang subur. Ia menerima air lalu menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah kering yang menyimpan air. Lalu Allah memberi manusia manfaat darinya sehingga mereka meminumnya, mengairi tanaman, dan berladang dengannya. Hujan itu juga mengenai jenis (tanah yang) lain yaitu yang tandus, yang tidak menyimpan air, tidak pula menumbuhkan tanaman. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mendapat manfaat dari apa yang Allah mengutus aku dengannya. Juga perumpamaan atas orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya. Ia tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus.”[9]


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika datang membawa ajaran agama Islam, beliau mengumpama-kannya dengan hujan yang dibutuhkan manusia. Kondisi manusia sebelum diutusnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam seperti tanah yang kering, gersang dan tandus. Kemudian kedatangan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam membawa ilmu yang bermanfaat menghidupkan hati-hati yang mati sebagaimana hujan menghidup-kan tanah-tanah yang mati.


Baca Juga  Siapakah yang Dimaksud Ulama?

Kemudian beliau mengumpamakan orang yang mendengarkan ilmu agama dengan berbagai tanah yang terkena air hujan, di antara mereka adalah orang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajarkannya. Orang ini seperti tanah subur yang menyerap air se-hingga dapat memberi manfaat bagi dirinya, kemudian tanah tersebut dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan sehingga dapat memberi manfaat bagi yang lain.


Di antara mereka ada juga orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu namun dia tidak mengamalkannya, akan tetapi dia mengajarkannya untuk orang lain. Maka, dia bagaikan tanah yang tergenangi air sehingga manusia dapat memanfaatkannya. Orang inilah yang disebut dalam sabda beliau, “Allah memperindah seseorang yang mendengar perkataan-perkataanku dan dia mengajarkannya seperti yang dia dengar.” Di antara mereka ada juga yang mendengar ilmu namun tidak menghafal/menjaganya serta tidak menyampaikannya kepada orang lain, maka perumpamaannya seperti tanah yang berair atau tanah yang gersang yang tidak dapat menerima air sehingga merusak tanah yang ada di sekelilingnya.


Dikumpulkannya perumpamaan bagian pertama dan kedua disebabkan keduanya sama-sama bermanfaat. Sedangkan dipisahkannya bagian ketiga disebabkan tercela dan tidak bermanfaat.


Jadi, perumpamaan hadits di atas terdiri dari 2 (dua) kelompok. Perumpamaan pertama telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan perumpamaan kedua, bagian pertamanya adalah orang yang masuk agama Islam namun tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah tandus sebagaimana yang diisyaratkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya.” Atau dia berpaling dari ilmu sehingga dia tidak bisa memanfaatkannya dan tidak pula dapat memberi manfaat kepada orang lain.


Adapun bagian kedua adalah orang yang sama sekali tidak memeluk agama, bahkan telah disampaikan kepadanya pengetahuan tentang agama Islam, tetapi ia mengingkari dan kufur kepadanya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah datar yang keras, dimana air mengalir di atasnya, tetapi tidak dapat memanfaat-kannya.


Hal ini diisyaratkan dengan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam:


وَلَـمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ.


“Dan tidak peduli dengan petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.”


Ath-Thibi berkata, “Manusia terbagi menjadi dua;


Pertama, manusia yang memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun tidak mengajarkannya kepada orang lain.


Kedua, manusia yang tidak memanfaatkan ilmu bagi dirinya, namun ia mengajarkan kepada orang lain.”


Menurut Ibnu Hajar al-‘Asqalani, kategori pertama masuk dalam kelompok pertama. Sebab, secara umum manfaatnya ada walaupun tingkatannya berbeda. Begitu juga dengan tanaman yang tumbuh, di antaranya ada yang subur dan memberi manfaat kepada manusia dan ada juga yang kering. Adapun kategori kedua walaupun dia mengerjakan hal-hal yang wajib dan meninggalkan yang sunnah, sebenarnya dia termasuk kelompok kedua seperti yang telah kami jelaskan; dan seandainya dia meninggalkan hal-hal wajib, maka dia adalah orang fasik dan kita tidak boleh mengambil ilmu darinya.


Orang semacam ini termasuk dalam sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:


مَنْ لَـمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا.


“Orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya.”[10]

Referensi : https://almanhaj.or.id/2309-pengertian-ilmu-yang-bermanfaat.html


menenal 6 emosi dasar manusia

  

Apa Itu Emosi?

Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu.

“Hah, gimana, Kak?”

Singkatnya, emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita. Contoh, saat berjalan kaki sendirian di malam hari, tiba-tiba kamu mendengar suara tawa perempuan. Kamu pun merasa takut dan bergegas lari menuju rumah. Respons ini membuat kamu terhindar dari kemungkinan bahaya yang terjadi. Emosi berlangsung dengan cepat dan otomatis.

 

Bagaimana Cara Kerja Emosi?

Di dalam otak kita terdapat sistem limbik yaitu pusat pengaturan emosi, memori, dan perilaku seseorang. Sistem limbik terdiri dari sejumlah bagian yang memiliki fungsi berbeda. Ada hipotalamushipokampus, dan amigdala.

Emosi dihasilkan oleh sistem limbik otak

Saat mengalami peristiwa tertentu, sistem limbik akan mengirim sinyal menuju 3 bagian tadi. Sinyal tersebut diproses dan membuat kita bereaksi secara spontan. Misalnya, kamu sontak berlari saat mendengar suara yang menyeramkan di malam hari. Sistem limbik juga mempengaruhi respon fisiologis (ciri-ciri tubuh), seperti kulit pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar.

 

6 Emosi Dasar Manusia dan Turunannya

Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja emosi, sekarang kita akan membahas 6 emosi dasar manusia. Perlu diingat, emosi itu bukan cuma marah dan sedih ya, Brainies. Keenam emosi dasar ini juga bisa  digolongkan menjadi beberapa emosi spesifik. Mengapa demikian? Sebab, terkadang kita ragu untuk mengenali emosi sendiri. Contohnya, “kenapa aku sedih ya?” Jawabannya, emosi sedih disebabkan oleh alasan tertentu yang tidak kita sadari keberadaannya. Alasan inilah yang kita sebut sebagai emosi spesifik.

 

1. Emosi Marah

Katanya, sih, emosi ini paling berbahaya di antara yang lainnya. Mungkin jadi alasan mengapa orang tua kita melarang anaknya untuk marah. Padahal, emosi marah juga manusiawi lho. Memendam amarah dapat meningkatkan hormon stres yang berdampak pada gangguan kecemasan. Hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana mengekspresikan rasa marah, bukan tidak boleh merasa marah. Paham ya? 🙂

 

2. Emosi Jijik

“Ewww, ada kecoa mati di depan pintu!”

Emosi jijik dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama manusia saat merasa jijik yaitu berusaha menjauhkan diri atau menghilangkan hal yang dianggap menjijikan. Meskipun buruk, emosi ini membuat kita untuk selalu hidup bersih lho, Brainies. Selain itu, emosi jijik juga bisa muncul saat kita melihat perilaku buruk orang lain. Misalnya, pelecehan seksual, aksi pornografi, dan perbuatan jahat lain. Emosi jijik seringkali kita gunakan untuk menutupi amarah yang sebenarnya.

 

3. Emosi Takut

Menurut psikolog Paul Ekman, takut merupakan emosi yang paling tidak menyenangkan. Sebab, pola pikir manusia ikut berperan aktif dalam meningkatkan emosi ini. Emosi takut juga hadir untuk hal-hal yang sebenarnya pernah kita lihat. Misalnya nih, gara-gara nonton film horor, kamu jadi kepikiran kalau ada hantu yang mengikuti kamu. Takut muncul ketika manusia mencoba mengantisipasi sesuatu yang mengancam fisik maupun psikologis mereka.

Enam Emosi Dasar dan Turunannya

 

4. Emosi Bahagia

Bahagia atau senang adalah emosi yang paling dicari oleh semua orang. Emosi ini muncul saat kita menyantap makanan favorit, mendapatkan hadiah, quality time bersama orang tersayang, atau ketika impian kita terwujud. Namun, bahagia juga bisa muncul bersamaan dengan emosi lain, contohnya emosi sedih. Bayangin deh, kamu pasti happy banget jika diterima di perguruan tinggi favorit. Tetapi, kamu bisa saja merasa sedih karena harus berpisah dari keluarga.

 

5. Emosi Sedih

Psikolog Paul Ekman menganggap emosi sedih menyebabkan manusia menjadi pasif. Ketika merasa sedih, kamu pasti tidak ingin beraktivitas, bahkan makan aja nggak nafsu. Emosi sedih bisa bertahan dalam periode waktu yang sangat panjang. Aku menyarankan kamu untuk mencari bantuan psikolog jika kesedihan yang dialami sudah berjalan selama berminggu-minggu atau hitungan bulan.

 

6. Emosi Terkejut

Pernahkah kamu diklakson oleh kendaraan saat hendak menyeberang? Pasti kaget dan bikin deg-degan. Tetapi, hal ini tidak berlangsung lama. Jantungmu hanya berdebar sesaat dan kembali menyeberang dengan lebih hati-hati. Yup, emosi terkejut merupakan emosi yang terjadi dalam durasi tersingkat. Setiap hari, kita mendapatkan kejutan-kejutan kecil, baik positif maupun negatif. Kamu juga bisa merasakan emosi terkejut apabila menemukan hal baru.

 

Fungsi Emosi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Seberapa penting emosi dalam kehidupan kita? Penting banget dong. Emosi membantu kita dalam memberi makna dalam setiap peristiwa yang dialami. Kenangan masa kecil, masa-masa SMA yang menyenangkan, atau liburan bersama keluarga membuat kamu menghargai setiap waktu dalam hidup. Emosi juga berperan dalam menganalisis situasi sosial. Kamu jadi tahu kalau teman kamu merasa sedih, marah, atau takut. Kamu paham bagaimana cara bersikap dengannya. Seringkali, emosi menghasilkan output yang positif. Seperti Taylor Swift atau Adele yang menciptakan lagu untuk mengekspresikan emosi mereka. See? Emosi tak selamanya buruk.

Selain emosi, kamu bisa belajar seputar isu mental health di Brain Academy. Caranya, buka aplikasi Ruangguru, kemudian pilih menu live teaching Brain Academy. Setiap hari Jumat, ada Friday Positive Day yang membahas kesehatan mental dan topik pengembangan diri. Aku tunggu ya!

Senin, 29 Juli 2024

Cara Melindungi Data Pribadi di Gadget

 Taufiq Prasetya PradanaTaufiq Prasetya Pradana

14 Jul 2024
Cara Melindungi Data Pribadi di Gadgetcampaign-unlimited

Gimana sih, cara melindungi data pribadi di gadget? Gawai atau gadget sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita pakai gadget untuk berbagai hal, mulai dari komunikasi, bersosialisasi, kerja, sampai bertransaksi keuangan. 

Hal ini bikin data pribadi kita jadi rentan terhadap berbagai ancaman, seperti pencurian, penyalahgunaan, atau penyebaran.

Berdasarkan hasil survei Kaspersky, 52% pengguna gadget di Indonesia pernah mengalami kebocoran data pribadi. Sementara itu, berdasarkan laporan BSSN, jumlah serangan siber terhadap perangkat elektronik di Indonesia meningkat sebesar 220% pada tahun 2022.

Oleh karena itu, penting untuk kita tahu cara melindungi data pribadi di gadget. 

Contents [show]

Apa saja data pribadi yang perlu dilindungi?

Cara Melindungi Data Pribadi di Gadget

Bocornya data pribadi bisa mendatangkan malapetaka, mulai dari penipuan keuangan, pencurian identitas, sampai pelecehan online. Nah, biar kamu makin waspada, yuk simak data pribadi apa saja yang wajib kamu lindungi di gadgetmu:

1. Informasi Identitas

  • Nama Lengkap dan Gelar

Ini ibarat kunci utama gerbang data pribadimu. Jaga kerahasiaannya, jangan asal cantumkan di sembarang platform online.

  • Tanggal Lahir dan Alamat

Data ini bisa disalahgunakan untuk penipuan identitas atau pelacakan keberadaanmu. Hati-hati saat membagikannya.

  • Nomor Telepon dan Email

Dua gerbang penting untuk komunikasi dan verifikasi akun. Pastikan kamu menggunakan password yang kuat dan aktifkan autentikasi dua faktor.

  • Nomor KTP dan NPWP

Data super sensitif yang wajib dirahasiakan. Jangan pernah cantumkan di website atau aplikasi yang tidak terpercaya.

2. Informasi Keuangan:

  • Data Rekening Bank dan Kartu Kredit

Jaga kerahasiaan nomor rekening, nomor kartu, dan CVV/CVC. Hindari transaksi online di jaringan yang tidak aman.

  • Riwayat Transaksi

Jejak belanja online dan pembayaranmu bisa menjadi incaran penjahat cyber. Pastikan kamu bertransaksi di platform terpercaya dan aktifkan notifikasi transaksi.

  • Informasi Asuransi dan Investasi

Data sensitif yang bisa disalahgunakan untuk penipuan. Jaga kerahasiaannya dan berhati-hatilah saat membagikan informasi ini.

3. Data Akun Media Sosial

  • Username dan Password

Kunci utama akun media sosialmu. Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun.

  • Foto dan Video Pribadi

Konten pribadimu bisa disalahgunakan untuk berbagai hal negatif. Hindari membagikan foto dan video yang terlalu privasi di media sosial.

  • Informasi Lokasi dan Perjalanan

Jejak digitalmu bisa dilacak melalui fitur lokasi di media sosial. Matikan fitur ini saat tidak digunakan.

  • Daftar Teman dan Pengikut

Jaga privasi daftar teman dan pengikutmu. Batasi aksesnya agar hanya orang-orang yang kamu kenal yang bisa melihatnya.

4. Data Kesehatan dan Biometrik

Cara Melindungi Data Pribadi di Gadget
  • Riwayat Kesehatan dan Catatan Medis

Data sensitif yang harus dirahasiakan. Pastikan kamu hanya membagikannya kepada tenaga medis yang terpercaya.

  • Sidik Jari dan Data Wajah

Data biometrik yang unik dan mudah disalahgunakan. Hindari menggunakannya untuk login di platform online yang tidak aman.

  • Informasi Genetik

Data yang berisiko tinggi disalahgunakan untuk tujuan diskriminasi atau penipuan. Jaga kerahasiaannya dengan sangat ketat.

Cara Melindungi Data Pribadi di Gadget

Berikut ini adalah beberapa cara melindungi data pribadi di gadged yang bisa kamu lakukan:

1. Buat sandi yang kuat

Cara melindungan data pribadi di gadget yang pertama adalah membuat password yang kuat. Sandi adalah kunci utama untuk melindungi data pribadi di gadget. Oleh karena itu, penting untuk membuat sandi yang kuat dan sulit ditebak oleh orang lain.

Sandi yang kuat harus memenuhi kriteria berikut:

  • Memiliki setidaknya 12 karakter
  • Menggabungkan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol
  • Tidak mudah ditebak, seperti tanggal lahir, nama, atau nomor telepon

Kamu bisa menggunakan pengelola sandi untuk membantu kamu membuat dan mengingat sandi yang kuat.

2. Aktifkan fitur keamanan

Gadget kamu dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang bisa membantu melindungi data pribadi kamu. Pastikan kamu mengaktifkan fitur-fitur tersebut, seperti:

  • Kunci layar: Kunci layar akan meminta kamu untuk memasukkan sandi, PIN, atau pola sebelum kamu bisa menggunakan gadget kamu.
  • Enkripsi data: Enkripsi data akan membuat data kamu tidak dapat dibaca oleh orang lain jika gadget kamu hilang atau dicuri.
  • Pemindaian malware: Pemindaian malware akan membantu mendeteksi dan menghapus malware dari gadget kamu.

3. Perbarui perangkat lunak secara berkala

Pembuat perangkat lunak sering merilis pembaruan untuk memperbaiki kerentanan keamanan. Oleh karena itu, penting untuk memperbarui perangkat lunak gadget kamu secara berkala.

Kamu bisa mengaktifkan pembaruan otomatis untuk mempermudah proses pembaruan.

4. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik

Cara Melindungi Data Pribadi di Gadget

Jaringan Wi-Fi publik tidak aman dan rentan terhadap serangan peretasan. Oleh karena itu, hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik untuk mengakses informasi pribadi, seperti akun bank atau e-commerce.

Jika kamu harus menggunakan jaringan Wi-Fi publik, pastikan kamu menggunakan VPN untuk melindungi data kamu.

5. Berhati-hati saat mengunduh aplikasi

Aplikasi yang diunduh dari sumber yang tidak terpercaya dapat mengandung malware. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat mengunduh aplikasi.

Hanya unduh aplikasi dari sumber yang terpercaya, seperti Google Play Store atau App Store.

6. Gunakan fitur verifikasi dua faktor

Verifikasi dua faktor (2FA) adalah fitur keamanan yang menambahkan lapisan perlindungan tambahan untuk akun kamu. Dengan 2FA, kamu harus memasukkan kode yang dikirimkan ke perangkat kamu selain sandi kamu untuk masuk ke akun kamu.

Fitur 2FA tersedia untuk berbagai layanan, seperti akun bank, e-commerce, dan media sosial.

7. Pantau aktivitas di akun kamu

Pantau aktivitas di akun kamu secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda penyalahgunaan. Misalnya, jika kamu melihat transaksi keuangan yang tidak kamu lakukan, segera hubungi penyedia layanan kamu.

Contoh nyata cara melindungi data pribadi

Berikut ini adalah beberapa contoh nyata cara melindungi data pribadi:

  • Seorang wanita menggunakan sandi yang kuat untuk akun banknya, yaitu “QWERTY123@#$”. Dia juga mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor untuk akunnya.
  • Seorang pria menggunakan kunci layar untuk melindungi ponselnya. Dia juga mengaktifkan fitur enkripsi data dan pemindaian malware.
  • Seorang remaja menggunakan VPN saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik.
  • Seorang karyawan menggunakan aplikasi anti-malware untuk melindungi komputernya dari malware.

Kesimpulan

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu dapat membantu melindungi data pribadi kamu di gadget. Dengan demikian, kamu dapat terhindar dari berbagai ancaman, seperti pencurian, penyalahgunaan, atau penyebaran data pribadi.

menjaga kesehatan jasmani dan rohani

 Oleh : Marlina Anggraeni – 151002225





Kesehatan adalah hal paling berharga dalam kehidupan ini. Kesehatan tidak bisa ditukar dengan apapun termasuk harta dan kekayaan. Kesehatan itu terbagi menjadi dua yaitu kesehatan jasmani dan rohani. Keduanya saling berkaitan dan harus seimbang. Nah bagaimana cara menjaga kesehatan jasmani dan rohani ya?

1. Menjaga kesehatan Jasmani

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan.” HR. Muslim

Dari hadis tersebut jelas bahwa kecintaan Allah terhadap makhluk ciptaannya berbeda-beda termasuk kepada hambanya yang kuat daripada yang lemah. Menjaga kesehatan jasmani agar tubuh menjadi lebih kuat dan semata-mata untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, karena dengan nikmat sehat kita bisa lebih maksimal dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah. Caranya adalah dengan menjaga makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita, rajin berolahraga dan senantiasa menjaga kebersihan.

  • Makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita haruslah halal, yaitu makanan yang didapatkan dengan cara yang halal dan diproses sesuai syariat islam. Sebagaimana firman Allah yang artinya

“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada kalian sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertawakalah kamu kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah:88)

Selain itu makanan juga harus mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Kebersihan makanan yang akan kita masak harus menjadi perhatian serius, seperti selalu mencuci makanan dengan benar dan memisahkan makanan yang mudah terkontaminasi bakteri dan virus.

  • Olahraga yang teratur sangat membatu kita untuk tetap merasa sehat dan bugar. Olahraga bisa dilakukan dengan banyak cara. Olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah berenang, memanah dan berkuda sebagaimana hadis menyebutkan, dari Jabir bun Abdillah, bahwa Rasulullah bersabda

“Segala sesuatu yang didalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau dan permaianan. Kecuali empat perkara, yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah dan berenang”

– Selama masa pandemi ini menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan menjadi hal yang wajib demi memutus penyebaran virus covid-19. Caranya adalah dengan rajin cuci tangan, mandi dengan bersih, sering berganti pakaian bersih dll. Hal ini harus kita lakukan demi menjaga tubuh kita tetap sehat dan kuat. Menjaga kesehatan jasmani juga harus dibarengi dengan istirahat yang cukup dan teratur.

2. Menjaga Kesehatan Rohani

Menjaga kesehatan rohani bisa dilakukan dengan sholat wajib di awal waktu, memperbanyak membaca Al-Quran serta kisah-kisah nabi dan rosul. Memperbanyak syukur atas semua karunia Allah SWT yang telah diberikan serta memohon ampunan atas segala khilaf dan kekurangan. Menjaga kesehatan rohani juga bisa dilakukan dengan memperbanyak silaturahmi, dan rihlah. Dalam rihlah bertujuan untuk menghasilkan kebaikan dunia dan akhirat. Jadi bukan hanya kesenangan saja yang didapat dari rihlah tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah SWT. Contoh kecil dari rihlah adalah dengan bepergian untuk medapatkan rezeki, menuntut ilmu, melaksanakan haji dan umroh, menjenguk teman yang sakit, rekreasi dan sebagainya. Semua kegiatan itu bernilai ibadah jika tujuan kita adalah dalam rangka mencari ridho Allah SWT. Dengan rihlah hati dan pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan dapat menghilangkan stres.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kesehatan kita baik jasmani maupu rohani Aamii

latop terbaru 2025

  Home » Info Bisnis » 12 Laptop Terbaik 2025 Serta Harga dan Kelebihannya Info Bisnis   Rekomendasi Produk 12 Laptop Terbaik 2025 Serta Har...